Siswa SD Kanisius Kenteng Kulonprogo menabuh kentongan
sebagai bagian dari alat musik tradisional pada acara Gelar Budaya Anak-Anak
Kanisius Jogja di Kompleks Kanisius, Jumat (5/7/2013). (JIBI/Harian
Jogja/Nina Atmasari)
|
Harianjogja.com,JOGJA—Pameran Foto dan Gelar Budaya
Anak-Anak Kanisius Jogja menjadi bukti upaya pelestarian kebudayaan lokal oleh
anak-anak peserta didik di Sekolah Kanisius.
Puluhan
jenis kesenian ditampilkan oleh siswa sekolah Kanisius yang terdiri 29 TK, 45
SD dam enam SMP, tersebar di seluruh kabupaten dan kota di DIY. Setiap lembaga
pendidikan itu mengirimkan kelompok keseniannya, seperti karawitan, tari
daerah, jatilan, dolanan anak, campur sari dan menyanyi.
Ketua
Panitia Pameran Foto dan Gelar Budaya Anak-Anak Kanisius Jogja, Yohanes
Haryanto mengungkapkan sekolah-sekolah Kanisius didorong untuk mengambangkan
seni dan kreativitas lain sesuai potensi lokal lingkungan sekolah tersebut.
“Kegiatan
ini masuk dalam pelajaran muatan lokal,” katanya, Jumat (5/7/2013). Hasil
pengembangan seni dan kerajinan ini ditampilkan dalam gelar budaya yang
diselenggarakan selama tiga hari hingga Minggu (7/7/2013). Sepanjang acara juga
dipamerkan foto-foto kegiatan pendidikan di sekolah Kanisius yang diambil oleh
fotografer Eric Suwandi.
Haryanto mengungkapkan,
gelar budaya ini dimaksudkan untuk melestarikan kesenian tradisional sebagai
bagian dari kebudayaan, agar tidak hilang. “Selain itu,
juga mendekatkan diri antar peserta didik dan pendidik di lingkungan Kanisius,”
pungkasnya.
gelar budaya ini dimaksudkan untuk melestarikan kesenian tradisional sebagai bagian dari kebudayaan, agar tidak hilang.
BalasHapus