Jumat, 13 Desember 2013

Lima dongeng yang terjadi di dunia nyata - ANTARA News


Jumat, 15 November 2013 13:36 WIB 

Ilustrasi cerita karya Grimm Bersaudara yang berjudul "Gadis Bertudung Merah" yang dibuat oleh Arthur Rackham. (www.wikipedia.org)



Jakarta (ANTARA News) - Dongeng sihir dan monster, pangeran tampan dan putri, mungkin tak realistis, tetapi kaca mata sains mengungkapkan beberapa dongeng tidak mengada-ada karena nyata.

Berikut lima dongeng yang menjadi nyata seperti yang dilansir LiveScience.

1. Cermin ajaib. Cermin ajaib memiliki kemampuan luar biasa, tergantung pada kisahnya. Dalam cerita  "Putri Salju", cermin mampu menjawab pertanyaan secara jujur selama memungkinkan (satu pertanyaan sia-sia Ratu yang ditanyakan, "Siapa yang tercantik di antara semua orang?").  

" The Magic Mirror" karya Aleksandr Afanas'ev, terdapat item mempesona yang memiliki kemampuan yang sama dan juga dapat memperlihatkan gambar seketika di mana pun Anda inginkan.

Teknologi telah memberikan kita cermin kecil ajaib yakni Siri, aplikasi iPhone untuk menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi, dan melakukan tindakan dengan mendelegasikan permintaan melalui akses Internet. Jika ditanya, Siri akan memperlihatkan pada Anda gambar lokasi, orang atau sesuatu, atau mencoba menjawab semua pertanyaan yang Anda ajukan.

Beberapa pengembang saat ini mencoba mengubah cermin besar ke dalam pusat informasi. Laboratorium Riset dan Pengembangan (R&D) the New York Times misalnya,  bekerja pada layar yang memantulkan cahaya.

"Cermin Ajaib" yang mengizinkan Anda untuk melihat artikel terbaru NYT (New York Times) dan video, seperti jadwal dalam kalender pribadi Anda, toko online dan bertukar pesan dengan cermin ajaib lainnya di rumah tangga Anda.

2. Penyihir Oz (Wizard of Oz). Penyihir jahat kuat dari Barat dalam cerita the Wizard of Oz, yang memiliki satu kelemahan aneh dan fatal yakni air yang  menyebabkan tubuhnya meleleh.

Sulit dibayangkan jika air memiliki efek seperti pada tubuh manusia - yang terdiri atas darah dan daging, tetapi tak berarti H 2O ini selalu jinak. Tanyakan pada seseorang yang mengalami Aquagenic urticaria.

Aquagenic urticaria adalah gangguan langka yang menyebabkan kulit  gatal dan nyeri setelah terkena air beberapa menit (pada kasus yang sama, termasuk keringat dan air mata penderitanya). Berdasarkan studi yang telah dupublikasikan jurnal Annals of Dermatology, sedikit 100 kasus Aquagenic urticaria tercatat dalam literatur ilmiah sejak awal dijelaskan pada 1964.

Jika penyihir jahat memiliki Aquagenetic urticaria, melemparkan air padanya tidak akan membunuhnya, tetapi nyeri tiba-tiba dan mengagetkan mungkin cukup untuk membuatnya menangis sambil berkata," Saya meleleh! meleleh! Oh, dunia apa ini! dunia apa ini!.

3. Putri Salju. Dalam kisah Putri Salju, putri yang mengigit apel lalu jatuh koma, hanya dapat dibangunkan dengan kecupan cinta sejatinya. Ada penjelasan sederhana tentang tidurnya Putri Salju: bakteri.

Listeria monocytogenesis, bakteri berbentuk batang yang tinggal di berbagai makanan, termasuk apel. "Ini ,menyebabkan meningitis dan sering membuat pusing dan membuat pingsan sampai koma," kata Dr. George Thompson, asisten profesor medicine at the University of California, Davis.

Bagaimanapun, bertindak sesuatu lebih dari kecupan untuk membangunkan seseorang dari meningitis- koma, kecuali kecupan  yang entah bagaimana dengan dosis besar antibiotik.

4. Pinokio.  Berasal dari kayu, Pinokio menjadi anak laki-laki nyata dengan bantuan sihir. Dalam drama dongeng ABC " Once Upon a Time", kita melihat hal sebaliknya, Pinokio, saat ini pria yang tumbuh tanpa sihir di dunia ini, berubah menjadi kayu.

Ini terjadi,  tentu saja, adalah omong kosong - kecuali Pinocchio memiliki Epidermodysplasia verruciformis, kelainan kulit genetik langka yang ditandai dengan risiko tinggi kanker kulit.

Kekurangan imun kekebalan tubuh dapat membuat orang sangat rentan terhadap berbagai jenis human papillomavirus, termasuk menyebabkan  kutil barklike.

Pada tahun 2008, di Indonesia, Dede Koswara membuat dunia tertegun dengan kutil barklike yang tumbuh dari tangan dan kaki.  Dokter mengatakan ini disebabkan  kombinasi epidermodysplasia verruciformis dan virus HPV-2.

Virus menyerang (membajak) sel-sel kulit Koswara, meningkatkan jumlah keratin (protein berserat yang bertanggung jawab menumbuhkan rambut dan kuku).

Dengan sistem kekebalan tubuh Dede yang lemah, kutil keratin tumbuh di luar kendali, memadat, pertumbuhan keriput yang membuatnya mendapat julukan "Manusia Pohon".

5. Gadis berkerudung merah. Dunia dongeng memberikan sejumlah contoh makhluk misalnya manusia serigala seperti Beast dari "Beauty and the Beast" atau serigala dalam beberapa interpretasi seperti dalam "Gadis berkerudung Merah" ("Little Red Riding Hood). Tetapi manusia serigala menakutkan ini mungkin hanya korban malang dari suatu kondisi medis.

Hipertrikosis, yang dikenal  "sindrom manusia serigala," didefinisikan dengan jumlah rambut berlebihan, baik di seluruh tubuh atau hanya di daerah tertentu. Kadang-kadang seseorang dilahirkan berbulu karena mutasi genetik yang langka, di saat lain, seseorang memperoleh hipertrikosis di kemudian hari sebagai efek samping dari obat-obatan dan bahan kimia tertentu, atau bahkan beberapa jenis kanker.

Kasus sindrom manusia serigala yang pertama yang dilaporkan sekitar tahun 1600-an - Petrus Gonzales dari Kepulauan Canary, bersama dua putrinya, anak, dan cucu, memiliki kondisi seperti ini. Dan pada abad ke-19, orang-orang dengan hipertrikosis, seperti Jo-Jo anak laki-laki dengan wajah menyerupai hewan anjing, Lionel - pria yang berwajah seperti hewan singa dan wanita berjenggot, menjadi bahan tontonan bukannya ditakuti.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2013

Lima dongeng yang terjadi di dunia nyata - ANTARA News


Jumat, 15 November 2013 13:36 WIB 

Ilustrasi cerita karya Grimm Bersaudara yang berjudul "Gadis Bertudung Merah" yang dibuat oleh Arthur Rackham. (www.wikipedia.org)



Jakarta (ANTARA News) - Dongeng sihir dan monster, pangeran tampan dan putri, mungkin tak realistis, tetapi kaca mata sains mengungkapkan beberapa dongeng tidak mengada-ada karena nyata.

Berikut lima dongeng yang menjadi nyata seperti yang dilansir LiveScience.

1. Cermin ajaib. Cermin ajaib memiliki kemampuan luar biasa, tergantung pada kisahnya. Dalam cerita  "Putri Salju", cermin mampu menjawab pertanyaan secara jujur selama memungkinkan (satu pertanyaan sia-sia Ratu yang ditanyakan, "Siapa yang tercantik di antara semua orang?").  

" The Magic Mirror" karya Aleksandr Afanas'ev, terdapat item mempesona yang memiliki kemampuan yang sama dan juga dapat memperlihatkan gambar seketika di mana pun Anda inginkan.

Teknologi telah memberikan kita cermin kecil ajaib yakni Siri, aplikasi iPhone untuk menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi, dan melakukan tindakan dengan mendelegasikan permintaan melalui akses Internet. Jika ditanya, Siri akan memperlihatkan pada Anda gambar lokasi, orang atau sesuatu, atau mencoba menjawab semua pertanyaan yang Anda ajukan.

Beberapa pengembang saat ini mencoba mengubah cermin besar ke dalam pusat informasi. Laboratorium Riset dan Pengembangan (R&D) the New York Times misalnya,  bekerja pada layar yang memantulkan cahaya.

"Cermin Ajaib" yang mengizinkan Anda untuk melihat artikel terbaru NYT (New York Times) dan video, seperti jadwal dalam kalender pribadi Anda, toko online dan bertukar pesan dengan cermin ajaib lainnya di rumah tangga Anda.

2. Penyihir Oz (Wizard of Oz). Penyihir jahat kuat dari Barat dalam cerita the Wizard of Oz, yang memiliki satu kelemahan aneh dan fatal yakni air yang  menyebabkan tubuhnya meleleh.

Sulit dibayangkan jika air memiliki efek seperti pada tubuh manusia - yang terdiri atas darah dan daging, tetapi tak berarti H 2O ini selalu jinak. Tanyakan pada seseorang yang mengalami Aquagenic urticaria.

Aquagenic urticaria adalah gangguan langka yang menyebabkan kulit  gatal dan nyeri setelah terkena air beberapa menit (pada kasus yang sama, termasuk keringat dan air mata penderitanya). Berdasarkan studi yang telah dupublikasikan jurnal Annals of Dermatology, sedikit 100 kasus Aquagenic urticaria tercatat dalam literatur ilmiah sejak awal dijelaskan pada 1964.

Jika penyihir jahat memiliki Aquagenetic urticaria, melemparkan air padanya tidak akan membunuhnya, tetapi nyeri tiba-tiba dan mengagetkan mungkin cukup untuk membuatnya menangis sambil berkata," Saya meleleh! meleleh! Oh, dunia apa ini! dunia apa ini!.

3. Putri Salju. Dalam kisah Putri Salju, putri yang mengigit apel lalu jatuh koma, hanya dapat dibangunkan dengan kecupan cinta sejatinya. Ada penjelasan sederhana tentang tidurnya Putri Salju: bakteri.

Listeria monocytogenesis, bakteri berbentuk batang yang tinggal di berbagai makanan, termasuk apel. "Ini ,menyebabkan meningitis dan sering membuat pusing dan membuat pingsan sampai koma," kata Dr. George Thompson, asisten profesor medicine at the University of California, Davis.

Bagaimanapun, bertindak sesuatu lebih dari kecupan untuk membangunkan seseorang dari meningitis- koma, kecuali kecupan  yang entah bagaimana dengan dosis besar antibiotik.

4. Pinokio.  Berasal dari kayu, Pinokio menjadi anak laki-laki nyata dengan bantuan sihir. Dalam drama dongeng ABC " Once Upon a Time", kita melihat hal sebaliknya, Pinokio, saat ini pria yang tumbuh tanpa sihir di dunia ini, berubah menjadi kayu.

Ini terjadi,  tentu saja, adalah omong kosong - kecuali Pinocchio memiliki Epidermodysplasia verruciformis, kelainan kulit genetik langka yang ditandai dengan risiko tinggi kanker kulit.

Kekurangan imun kekebalan tubuh dapat membuat orang sangat rentan terhadap berbagai jenis human papillomavirus, termasuk menyebabkan  kutil barklike.

Pada tahun 2008, di Indonesia, Dede Koswara membuat dunia tertegun dengan kutil barklike yang tumbuh dari tangan dan kaki.  Dokter mengatakan ini disebabkan  kombinasi epidermodysplasia verruciformis dan virus HPV-2.

Virus menyerang (membajak) sel-sel kulit Koswara, meningkatkan jumlah keratin (protein berserat yang bertanggung jawab menumbuhkan rambut dan kuku).

Dengan sistem kekebalan tubuh Dede yang lemah, kutil keratin tumbuh di luar kendali, memadat, pertumbuhan keriput yang membuatnya mendapat julukan "Manusia Pohon".

5. Gadis berkerudung merah. Dunia dongeng memberikan sejumlah contoh makhluk misalnya manusia serigala seperti Beast dari "Beauty and the Beast" atau serigala dalam beberapa interpretasi seperti dalam "Gadis berkerudung Merah" ("Little Red Riding Hood). Tetapi manusia serigala menakutkan ini mungkin hanya korban malang dari suatu kondisi medis.

Hipertrikosis, yang dikenal  "sindrom manusia serigala," didefinisikan dengan jumlah rambut berlebihan, baik di seluruh tubuh atau hanya di daerah tertentu. Kadang-kadang seseorang dilahirkan berbulu karena mutasi genetik yang langka, di saat lain, seseorang memperoleh hipertrikosis di kemudian hari sebagai efek samping dari obat-obatan dan bahan kimia tertentu, atau bahkan beberapa jenis kanker.

Kasus sindrom manusia serigala yang pertama yang dilaporkan sekitar tahun 1600-an - Petrus Gonzales dari Kepulauan Canary, bersama dua putrinya, anak, dan cucu, memiliki kondisi seperti ini. Dan pada abad ke-19, orang-orang dengan hipertrikosis, seperti Jo-Jo anak laki-laki dengan wajah menyerupai hewan anjing, Lionel - pria yang berwajah seperti hewan singa dan wanita berjenggot, menjadi bahan tontonan bukannya ditakuti.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2013

Sabtu, 16 November 2013

Cerita Rakyat Kutai: “KISAH PUAN TAHUN” Bag. 1 Diceritakan Oleh Sita Rose

Dihimpun oleh Emi
Sita Rose
Nina Bobok – Sabtu, 16 November 2013 - Diceritakan dahulu kala, di tengah-tengah hutan yang lebat, Kalimantan, tinggal dan hidup sepasang suami istri beserta dua orang anaknya.  Kedua orang tua ini sudah berusia setengah umur, sedangkan kedua anaknya, yang sulung berusia lebih kurang dua belas tahun, dan yang bungsu berumur lebih kurang lima tahun. Keadaan hidup mereka sangat menyedihkan karena hanya hidup dari berhuma atau berladang. Meskipun tiap-tiap tahun selalu mendapat padi dari hasil humanya, namun masih selalu hidup dalam kekurangan. Keadaan semacam itu berjalan terus-menerus dari tahun ke tahun tanpa ada perubahan yang cukup berarti bagi mereka. Keadaan semacam inilah yang mempengaruhi kehidupan mereka dan anak-anak mereka tanpa ada batasnya.

Jika kedua suami istri ini pergi ke huma, maka anaknya yang sulung mengasuh adiknya di pondok. Dalam keseharian tampak nyata, bahwa kedua orang tua ini tidak menyukai atau membenci kedua orang anaknya. Kalau hendak menanak nasi, ditunggunya dahulu kedua anaknya itu tidur, dan jika sudah masak bergegas mereka makan dengan lahapnya sampai tak tersisa. Hanya kerak-kerak nasi saja yang diberikan kepada kedua anaknya.

Saat sampai pada musim membuat huma atau ladang, kedua suami istri itu pun bekerja memenebas hutan lebat. Sedang asyik mereka menebas hutan, terdengar kedua anaknya berteriak minta makan, “Ooo... pak, ooo... mak, perut kami lapar, ‘ndak makan sembela padi, ‘ndak makan sembela pulut!”. Mendengar kedua anaknya minta makan, bapaknya menyahut: “Kendia dulu... nak, etam sedang menebas huma!”.

Sejak menebas hutan sampai menebang kayu yang sudah memakan waktu hampir setengah hari itu, kedua anaknya belum juga diberi makan. Maka terdengar lagi teriakan kedua anaknya yang kelaparan, “Oo... pak, ooo... mak, perut kami lapar sekali, ‘ndak makan sembela padi, ‘ndak makan sembela pulut!”.

Mendengar itu lalu ibunya menyahut pula, “Kendia dulu nak, etam lagi nebangi kayu!” Setelah mendengar jawaban ibunya itu, maka berdiamlah kedua anaknya itu di dalam pondok. Dari menebang kayu, menebar reba sampai membakar dan menduru, kedua anaknya selalu berteriak minta makan, tetapi selalu dijawab secara berganti-ganti oleh kedua orang tuanya. Demikian peristiwa itu terjadi terus menerus. Sejak mulai menanam, merumput, mengetam atau memotong, hingga akhirnya sampai pada menumbuk padi untuk mendapatkan beras baru, selalu terdengar suara anaknya berteriak-teriak minta makan dan selalu dijawab dengan jawaban yang sama, “etam dulu nak, karang dulu nak, nasi etam parak masak”.
   
Ketika nasi sudah masak, terdengar lagi kedua anaknya berteriak minta makan. Maka dijawab oleh orang tuanya: “Baik, sekarang pergilah nak, ngalak daun pisang di pinggir huma etam, tu!”. Jawab ibunya sambil memberikan sebilah pisau kepada anaknya. Anaknya segera turun dari pondok, sambil membopong adiknya lalu mendekati kedua orang tuanya mengambil pisau untuk memotong daun pisang kemudian berjalan menuju ke sebuah huma yang kata kedua orang tuanya ada pohon pisangnya. Akan tetapi di sana ternyata tak ada pohon pisangnya. Maka anaknya bertanya lagi kepada orang tuanya, “Mana pohon pisangnya, mak?” dijawab oleh ibunya, ”Nun, jauh lagi nak! ‘tu di pinggir huma sana, kalau masih tak ada terus saja berjalan terus sampai ke hutan sana!” Anaknya yang sulung sambil menggendong adiknya kembali ke huma bahkan terus berjalan menuju kedalam hutan sebagai mana yang diperintahkan oleh orang tuanya.

Sementara kedua anaknya berjalan menuju hutan untuk mengambil daun pisang, kedua suami istri itu segera makan nasi yang telah dimasaknya tadi sampai tak tersisa. Setiba di hutan, sambil menurunkan adiknya, berkatalah si kakak kepada adiknya, “Dik, rupanya bapak dan ibu kita sudah tak suka lagi kepada kita berdua, dan tak menganggap lagi kita sebagai anaknya. Kita berdua disuruhnya mengambil daun pisang sampai jauh di hutan ini, sedang mereka berdua makan dengan lahapnya di pondok. Lebih baik kita berdua pergi saja dan tak usah kembali lagi. Biarlah kita berdua mati kelaparan di dalam hutan lebat ini dari pada kembali ke pondok”.

Setelah berkata demikian, maka kedua kakak beradik itu berjalan menyusuri hutan tanpa tujuan. Sampai berhari-hari mereka berjalan mengikuti kemana kaki melangkah. Jika malam tiba mereka beristirahat dan tidur di sela-sela akar kayu. Jika pagi menjelang mereka kembali berjalan tanpa tujuan. Untuk bertahan hidup mereka makan pucuk-pucuk daun muda.

Saat matahari mulai condong ke barat tanda hari mulai menjelang petang, kedua kakak beradik itu menemukan pohon jambu biji yang buahnya demikian lebat.  Karena perutnya sudah demikian lapar, maka tanpa pikir panjang lagi sang kakak sambil mengendong adiknya memanjat pohon jambu biji itu dan memetiknya. Di atas batang jambu yang cukup kuat mereka membuat para-para untuk tinggal sementara menghindari binatang buas yang berkeliaran di malam hari karena pada saat itu hari pun sudah mulai gelap. Setelah selesai membuat para-para adiknya diletakkan di atas para-para, sedangkan kain yang tadi dipakai untuk menggendong adiknya tadi digantungkan pada sebuah dahan sebagai ayunan tempat tidur adiknya.

Demikianlah keadaan kedua kakak beradik itu bertahan hidup. Jika lapar mereka makan buah jambu biji yang banyak mengelantung di sekitar mereka. Tempat tinggal mereka di atas dahan pohon jambu itu diperbaiki, diberi atap dan dinding yang terbuat dari daun-daun “betete” yang banyak berserakan di sekitar mereka.

Suatu ketika, di pagi hari yang cerah, saat sang kakak menunggui adiknya yang sedang tidur di dalam ayunan, lewat seekor babi hutan yang sedang kelaparan. Babi itu memakan jambu-jambu biji yang banyak jatuh berserakani bawah pohon jambu biji itu. Melihat peristiwa ini, timbul pikiran sang kakak untuk membunuh babi itu sebagai santapan sedap di pagi hari dengan menggunakan pisau raut yang dibawanya untuk memotong daun pisang. Sang kakak pun kemudian memetik buah jambu biji yang sudah masak, lalu dipotong-potongnya jambu biji tersebut menjadi beberap potong. Jambu-jambu biji itu kemudian dimasukkan secara berjejer ke dalam pisau rautnya yang tajam itu. Beberapa saat kemudian sang kakak menjatuhkan potongan-potongan jambu biji yang berjejer pada pisau rautnya itu ke tanah dengan sang babi hutan sedang mengendus-endus buah jambu. Melihat potongan buah jambu biji yang demikian menggiurkan dengan warna merahnya, babi hutan tersebut langsung memakan buah jambu tersebut sampai pisau rautnya pun ikut ditelannya. Begitu ditelan tentu saja pisau raut yang tajam itu menusuk dan merobek tenggorokan babi hutan yang kelaparan itu. Merasa kesakitan, babi hutan itu mengguik-guik panjang, dan berputar-putar,darah segar mengucur deras dari leher dan tenggorokannya yang robek, mengelepar jatuh dan mati saat itu juga. (Bersambung)

Referensi:
Kumpulan Cerita Rakyat Kutai, Depdikbud 1979
Posted:
Sita Rose di Pangarakan, Bogor
Sita Blog: "NINA BOBO": Cerita Rakyat Kutai: “KISAH PUAN TAHUN” Bag. 1 Dic...: Dihimpun oleh Emi Sita Rose Nina Bobok – Sabtu, 16 November 2013 - Diceritakan dahulu kala, di tengah-tengah hutan yang lebat...

Jumat, 04 Oktober 2013

KUMPULAN PUISI PENDEK KARYA DENMAS PRIYADI

Denmas Priyadi di Lombok (Foto: SP091257)
“Garba”

“Garbaku hiruk pikuk ba' gerumbulan gumuk
Jiwaku riakkan semarak ba' awan berarak
Hatiku adalah rasa kabarkabur kasmarani berbaur
Muntahkan segala isi kosongkan jiwa nan terkubur”

“Terkulai”
“Terkulai di pembaringan,
 tak ada yang bisa dilakukan,
 hanya tengadah ke langit-langit,
menerawang nasib sengit,
tentang jiwa yang terpingit”.

“Welas asih”
"Sifat welas asih
penuh cinta kasih
adalah cermin
 jiwa yang putih bersih" 
Sifat angkuh nan sombong
adalah cermin
pikiran dan jiwa
yang kosong melompong.

“Dalam Gelap”
“Dalam gelap menyergap,
terjerambab, tergagap sirnakan sigap
 lalu terbaring layu,
terbujur kaku, dan membeku”.

“Sejati manusia”
“Bergumul kadibyan kamulyan
 kekangkan diri, sejati manusia mesu diri.
Sisihkan angkara 'tuk sucikan jiwa,
welas asih itu yang utama”

“Elang”
“Burung elang terbang melayang
di atas hamparan luas rumput ilalang,
 lalu menukik tajam menerkam
induk ayam nyawa pun temaram”

“Jika”
"Jika di segala ranah,
 pejabatnya tak lagi amanah,
rakyat harus merubah
agar kesucian tak punah".

“Terbelalak”
"Siang terang benderang,
cuaca panas mencekam dari semalam,
 dan mata tak bisa terpejam,
terbelalak menatap masa depan nan suram"

“Gelora”
"Wajah tersenyum,
mata kernyitkan makna,
 ungkap jiwa dalam kata-kata,
 gelora rasa dalam dada".

“Carut Marut”
“Bergelut dalam pikir carut marut,
membuat kening semakin berkerut,
 saat solusi semakin jauh dari harap,
 dan, semua tak ada yang bisa kutangkap”

“Temaram”
“Saat senja temaram rayapi malam,
Cakar kaki celepuk hitam,
 cengkeram anak kelelawar bernasib kelam,
 dan merah berdarah tebarkan bau anyir darah,
sirnakan jiwa kelam,
temaram ke alam kelanggengan”

“Gita Pertala”
“Gita pertala adalah tembang jagad raya,
lantunkan kilat irama,
melodi mandala di angkasa,
 yang tebarkan merahnya merah,
 warna tanda Tuhan murka”

“Jajar Jejer”
“Kembara di alam maya,
 telusuri malam pojok Jakarta,
banyak perempuan malam,
jajar-jejer nan molek penuh pesolek,
di lampu-lampu temaram,
jajakan diri 'tuk dicolek”.

“Termakan Tamak”
"Rasa kecewa berdecak dalam lelap,
 saat mentari menyeruak di balik bukit,
 yang sakit karena tak lagi bersemak,
hilang sirna termakan tamak".
"Dada ini pun begemuruh,
pikirku hilang separuh,
karena di langit  masih ada cita-cita,
yang  belum tergapai menjelma,
dan semangatku pun cerai berai,
 semakin lalai lemah lunglai".

(Denmas Priyadi Sabtu, 06 Juli 2013 08:36 wib SP091257)


Kamis, 26 September 2013

Kisah Lembu Sora dan Dyah Ayu Pusparani

Sita Blog: "NINA BOBO": Kisah Lembu Sora dan Dyah Ayu Pusparani: Sita Rose Blog Sita – 26 September 2013 – 21:21 WIB - Kisah ini berawal ketika kerajaan Majapahit diperintah oleh Prabu Brawijay...

Sabtu, 21 September 2013

Agar Kaki Menjadi Lembut, Halus dan Mulus


Sita Rose (Foto: SP)
Sita Rose



Blog Sita Rose – Minggu, 22 September 2013 – 09:29 WIB – Salah satu daya pesona wanita yang mengundang decak kagum kaum pria adalah memiliki kaki yang halus, lembut, dan indah. Kehalusan, kelembutan, dan keindahan kaki tersebut bisa diperoleh dengan mengupayakan agar bulu kaki yang tumbuh di sekitar kaki anda itu dihilangkan. 

Upaya praktis, mudah dan murah  yang biasa dilakukan nenek moyang kita secara turun temurun untuk menghilangkan bulu kaki dan merawat kaki agar tetap lembut, halus dan indah adalah dengan upaya sebagai berikut:


1.   Tumbuklah sedikit merica, kapur barus, dan beberapa tetes minyak tanah
2.   Aduklah merica, kapur barus, dan minyak tanah tersebut hingga benar-benar merata
3.  Kemudian usapkanlah ramuan tersebut pada seluruh bagian kaki yang ditumbuhi bulu-bulu kaki yang tidak dikehendaki.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, tentu bulu-bulu kaki anda akan rontok dengan sendirinya. Dan kaki anda akan nampak halus, lembut dan indah. Tentu semua itu akan menambah penampilan anda menjadi lebih cantik. Selamat mencoba! (Sita Rose Pangarakan)